Info Sosial
Gubernur Anwar Dapat Banyak Ganjalan
Gubernur Anwar Mengaku “Digoyang”
Kabar24.com, MAMUJU— Gubernur Sulawesi Barat H Anwar Adnan Saleh mengaku telah
"digoyang" dengan cara membuka kasus pengadaan mobiler rumah
jabatannya tahun anggaran 2011.
"Saat ini beragam cara dilakukan oleh oknum tertentu untuk mematikan langkah dan keluarganya berkiprah di level nasional. Termasuk aksi demonstrasi yang berlangsung di Makassar pada 9 September 2014, merupakan rangkaian untuk melemahkan posisinya di mata publik," kata Anwar di Mamuju, Rabu (10/9/2014).
Menurut dia, kasus mobiler rujab yang sempat masuk ke ranah hukum ini dia anggap telah selesai berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Kejari Mamuju.
"Kejari Mamuju telah mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) terhadap kasus pengadaan mobiler rujab. Itu artinya, kasus ini sudah selesai di mata hukum. Jadi, aksi demo yang dilakukan sekelompok mahasiswa itu motivasinya jelas, karena ditunggangi oleh oknum kelompok galau yang hendak menjatuhkan kredibilitas selaku pejabat publik," urai Anwar.
Oknum galau yang dimaksud, kata dia, adalah kelompok yang ingin melengserkan pelantikan istrinya, Enny Anggraeni Anwar selaku caleg terpilih di DPR periode 2014-2019. Kemudian, kata dia, motivasi lain untuk melemahkan wacana dirinya yang bakal masuk dalam kabinet capres terpilih, Jokowi-JK.
"Teman-teman media menyimpulkan bahwa saya masuk salah satu daftar calon menteri dengan alasan telah berani 'pasang badan' mendukung Jokowi-JK di pilpres. Apalagi, perolehan suara pasangan Jokowi-JK di Sulbar sangat fantastik dengan capaian di atas 73 persen," ungkap Anwar.
Anwar menduga Forum Mahasiswa Peduli Sulbar menggelar aksi unjuk rasa di bawah jembatan fly over Jl Urip Sumohardjo, Makassar, karena diperalat oknum yang ada di Partai Golkar. (Antara)
"Saat ini beragam cara dilakukan oleh oknum tertentu untuk mematikan langkah dan keluarganya berkiprah di level nasional. Termasuk aksi demonstrasi yang berlangsung di Makassar pada 9 September 2014, merupakan rangkaian untuk melemahkan posisinya di mata publik," kata Anwar di Mamuju, Rabu (10/9/2014).
Menurut dia, kasus mobiler rujab yang sempat masuk ke ranah hukum ini dia anggap telah selesai berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Kejari Mamuju.
"Kejari Mamuju telah mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) terhadap kasus pengadaan mobiler rujab. Itu artinya, kasus ini sudah selesai di mata hukum. Jadi, aksi demo yang dilakukan sekelompok mahasiswa itu motivasinya jelas, karena ditunggangi oleh oknum kelompok galau yang hendak menjatuhkan kredibilitas selaku pejabat publik," urai Anwar.
Oknum galau yang dimaksud, kata dia, adalah kelompok yang ingin melengserkan pelantikan istrinya, Enny Anggraeni Anwar selaku caleg terpilih di DPR periode 2014-2019. Kemudian, kata dia, motivasi lain untuk melemahkan wacana dirinya yang bakal masuk dalam kabinet capres terpilih, Jokowi-JK.
"Teman-teman media menyimpulkan bahwa saya masuk salah satu daftar calon menteri dengan alasan telah berani 'pasang badan' mendukung Jokowi-JK di pilpres. Apalagi, perolehan suara pasangan Jokowi-JK di Sulbar sangat fantastik dengan capaian di atas 73 persen," ungkap Anwar.
Anwar menduga Forum Mahasiswa Peduli Sulbar menggelar aksi unjuk rasa di bawah jembatan fly over Jl Urip Sumohardjo, Makassar, karena diperalat oknum yang ada di Partai Golkar. (Antara)
sumber : kabar24.com/tokoh/read/20140911/20/229520/gubernur-anwar-mengaku-digoyang
No comments
Hai, Sahabat Ayo Belajar Bersama.
Silahkan berkomentar di blog ini, tapi jangan sampai ada unsur SARA dan PORNOGRAFI. Salam blogger!!!