Info Sains
1.500 Pulau Indonesia Diprediksi Tenggelam pada 2050
Liputan6.com,
Jakarta Sekitar
1.500 pulau Indonesia diprediksi bakal tenggelam pada 2050 akibat naiknya
permukaan air laut. Hal ini diakibatkan oleh efek rumah kaca yang
berdampak pada perubahan iklim.
"Ancaman
terbesar bagi negara kepulauan terbesar adalah kenaikan air laut mencapai 90
cm. Ada 42 juta jiwa yang menetap di dekat laut, radius 5 km,
dalam keadaan terancam," demikian laporan Maplecroft's Climate Change
Vulnerability Index (Indeks Dampak Perubahan Iklim) yang dirilis lembaga dunia,
Maplecroft.
Laporan itu
dikemukakan Ancha Srinivasan dari Bank Pembangunan Asia ini, seperti dimuat Straits
Times, Rabu (26/2/2014).
Dia
menjelaskan, permukaan Bandara Soekarno-Hatta yang terletak dekat DKI Jakarta
akan tenggelam atau berada di bawah permukaan laut, pada 2030. Daerah di
sekitar bandara diperkirakan akan menjadi kubangan seperti danau.
Masih dalam
laporan, sejauh ini, sebanyak 24 pulau Indonesia telah lenyap dari permukaan.
Pulau-pulau itu di antaranya berada di Aceh, Sumatera Utara, Papua, dan
Riau.
"Indonesia
yang memiliki sekitar 17.500 pulau dengan kisaran 6.000 pulau yang dihuni, bisa
terancam," ujar Ancha.
Tanda lain
yang bisa memicu naiknya permukaan air laut adalah meningkatknya tingkat
keasaman air laut. Hal itu membuat ikan bergerak jauh ke tengah
laut. Komunitas nelayan pun menjadi kesulitan mendapat pasokan ikan.
"Gejala
ini mungkin hanya perubahan biasa, tapi jelas memberikan dampak yang signifikan
bagi ekosistem laut," kata Ancha.
Atas kondisi
tersebut, Ancha dan ilmuwan lain berkumpul untuk memberikan peringatan keras
pada sejumlah negara Asia, termasuk Indonesia soal ancaman naiknya
permukaan laut.
"Indonesia
memiliki garis pantai terpanjang dunia, yakni 80 ribu km. Jika ini terjadi,
tentu berdampak pada orang-orang tak mampu dan kurang tahu soal pentingnya
menjaga lingkungan," ujar Ancha.
Lebih
lanjut, kata Ancha, nelayan di Sulawesi Selatan kini tidak lagi mampu
memprediksi arah angin dan musim, yang berdampak pada sulitnya mendapatkan
ikan.
"Perubahan
iklim merupakan tantangan terbesar bagi masa depan peradaban kita. Negara
kalian dan saya sama-sama berisiko," tandasnya.
Padat
Penduduk dan Banyak Bencana
Menteri Luar
Negeri Amerika Serikat John Kerry mengambil tindakan dengan mengunjungi
Indonesia untuk menjalin kerja sama soal perubahan iklim dan menyelamatkan
dunia.
Begitu juga
dengan staf ahli Wakil Menteri Luar Negeri Inggris, Sir David King. Ilmuwan itu
mengatakan, padatnya penduduk dan cuaca ekstrem yang terjadi, membuat
Indonesia sangat rentan atas ancaman naiknya permukaan air laut.
"Kondisi
tersebut meningkatkan risiko bagi Indonesia," ujar King, yang pernah
diundang ke Jakarta dan Bandung untuk berbagi pemahaman soal perubahan
iklim.
"Kita
kini melihat banyak dampak yang parah akibat perubahan iklim, termasuk topan
Haiyan yang melanda Filipina beberapa bulan lalu."
Badan
Meteorologi Inggris bahkan menyebut cuaca ekstrem di AS dan Inggris disebabkan
kenaikan suhu di pesisir Indonesia dan bagian wilayah tropis di barat
Pasifik.
Atau dengan
kata lain, "gangguan" dalam aliran sistem cuaca (jet stream)
di Atlantik Utara dan Pasifik, sebagian berasal dari perubahan pola cuaca di
Asia Tenggara, khususnya Indonesia, dan berhubungan dengan suhu yang lebih
tinggi dari biasanya di wilayah itu.
"Cuaca
ekstrem yang terjadi di dua sisi Atlantik, terkait dengan pola tetap gangguan
aliran sistem cuaca di atas Samudera Pasifik dan Amerika Utara,"
demikian laporan yang disusun Met Office dan Centre for Ecology and
Hydrology.
"Ada
hubungan yang kuat antara cuaca penuh badai di Inggris pada Desember dan
Januari dengan gangguan aliran sistem cuaca (jet stream) di hulu ke
Amerika Utara dan Pasifik Utara."
Jumlah Pulau
Indonesia
Tahun 1972,
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memublikasikan sebanyak 6.127 nama
pulau-pulau di Indonesia. Pada 1987, Pusat Survei dan Pemetaan ABRI (Pussurta
ABRI) menyatakan, jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak 17.508, di mana
5.707 di antaranya telah memiliki nama, termasuk 337 nama pulau di dekat
sungai.
Badan
Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), pada tahun 1992
menerbitkan Gazetteer Nama-nama Pulau dan Kepulauan Indonesia yang mencatat
sebanyak 6.489 pulau bernama, termasuk 374 nama pulau di sungai.
Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Pada tahun 2002, berdasarkan hasil
kajian citra satelit, menyatakan jumlah pulau di Indonesia adalah sebanyak
18.306 buah.
Data
Departemen Dalam Negeri berdasarkan laporan dari para gubernur dan bupati/wali
kota, pada tahun 2004 menyatakan, ada 7.870 pulau yang bernama, sedangkan 9.634
pulau tak bernama. Dari sekian banyaknya pulau-pulau di Indonesia, yang
berpenghuni hanya sekitar 6.000 pulau. YUS
No comments
Hai, Sahabat Ayo Belajar Bersama.
Silahkan berkomentar di blog ini, tapi jangan sampai ada unsur SARA dan PORNOGRAFI. Salam blogger!!!